Jangan Sampai Muncul Gerakan People Power di Humbahas Tolak Calon Tunggal

calon tunggal di Pilkada

topmetro.news – Politisi Sumut Toni Togatorop SE MSP menilai, fenomena calon tunggal atau petahana melawan kotak kosong di Pilkada Humbahas (Humbang Hasundutan) sebagai kegagalan proses demokrasi. Dan bahkan sangat tidak sehat bagi pendewasaan demokrasi di tengah-tengah masyarakat.

“Calon tunggal atau melawan kotak kosong menjadi bukti bagi masyarakat, bahwa daerah itu gagal dalam berdemokrasi, akibat ambisi pribadi dan kelompok memborong partai politik,” tandas Toni Togatorop kepada wartawan, Jumat (7/8/2020), di Medan menanggapi adanya penolakan tokoh lintas agama yang menolak calon tunggal di Pilkada Humbahas.

Mantan Ketua Komisi A DPRD Sumut itu melihat, begitu banyak kader atau tokoh-tokoh calon pemimpin di Humbahas. Tapi terbelenggu hak berdemokrasinya akibat adanya ‘kekuatan besar’ menguasai dan memborong parpol (partai politik) hanya untuk calon tunggal.

“Jadi kita melihat, calon tunggal melawan kotak kosong di Humbahas ini sebuah kemerosotan bagi demokrasi. Itu menunjukkan kegagalan bagi parpol dan penguasa di daerah dalam melahirkan pemimpin baru,” tegas Toni Togatorop.

Gerakan Tolak Calon Tunggal

Politisi Partai Hanura Sumut itu juga menambahkan, seluruh parpol yang memiliki kursi di DPRD Humbahas seyogianya wajib mencalonkan ‘jagoannya’. Serta memberikan pilihan kepada masyarakat untuk berdemokrasi ataupun memilih pemimpin. Bukan malah menyodorkan calon tunggal.

“Jika parpol berbondong-bondong mendukung hanya satu calon atau petahana, tidak ada alternatif pilihan calon lain, tentu telah terjadi pembunuhan demokrasi rakyat. Sebab rakyat tentu ingin memilih calon yang berkualitas. Bukan calon tunggal petahana yang tentunya sudah ada catatan penting bagi rakyat,” tandas Toni.

Berkaitan dengan itu, mantan Ketua BKD (Badan Kehormatan Dewan) DPRD Sumut itu mengigatkan semua pihak untuk jangan merekayasa calon tunggal melawan kotak kosong di Pilkada Humbahas. Karena hal tersebut sangat berbahaya bagi kondusifitas di daerah itu.

“Saat ini kita mendengar sudah ada riak-riak di tengah masyarakat. Dan para tokoh lintas agama pun sudah mulai bereaksi menolak calon tunggal di Pilkada Humbahas. Ini sebuah ‘warning’ bagi Bupati Humbahas, KPU, Bawaslu dan parpol. Jangan sampai muncul gerakan people power menolak calon tunggal di kabupaten itu,” tandas Toni Togatorop.

penulis | Erris JN

Related posts

Leave a Comment